HOME OPINI OPINI

  • Rabu, 1 September 2021

Menelusuri Petualangan Edy Utama Merekam Alam Dan Peristiwa Budaya Bernilai Estetik Fotografi Seni

Foto karya Edy Utama, dalam pameran Etnofotografi bertema Minangkabau Cultural Lanscape, di galeri Taman Budaya Sumbar, 28/8 sampai 7/9/2021.
Foto karya Edy Utama, dalam pameran Etnofotografi bertema Minangkabau Cultural Lanscape, di galeri Taman Budaya Sumbar, 28/8 sampai 7/9/2021.

Menelusuri Petualangan Edy Utama Merekam Alam dan Peristiwa Budaya Bernilai Estetik Fotografi Seni

Oleh : *Muharyadi

Mendiskripsikan puluhan karya fotografi dalam ranah seni bernilai estetik baik dari tujuan maupun fungsi foto tersebut yang diangkat kepermukaan untuk konsumsi publik seperti terlihat pada pameran etnofofografi karya Edy Utama (62 th) di galeri seni Taman Budaya Sumatera Barat, Jalan Dipenogoro 31 Padang sejak 28 Agustus hingga 7 September 2021 mendatang, menarik dilakukan.

Demikian kesan saya tatkala memasuki ruang pameran etnofotografi karya seniman, budayawan dan jurnalis, Edy Utama saat menyaksikan satu-persatu obyek foto bermuatan pemandangan alam dan berbagai rekaman peristiwa budaya berisikan seperangkat nilai-nilai alam Minangkabau dengan keanekaragam peristiwa budaya sebagai bahasa utamanya.

Menurut hemat kita, inilah salah satu bentuk karya visual melalui fotografi seni yang bertutur tentang alam Minangkabau dan dinamika peristiwa budaya merujuk "alam takambang jadi guru". Semuanya mengajarkan kepada kita untuk senantiasa menjadikan alam sebagai guru.

Alam dapat ditelusuri lebih jauh dan lebih dalam. Seperti terdapat pada filosofis padi yang mengajarkan agar manusia tidak sombong dan senantiasa menunduk. Pohon memberikan keteduhan atau kesejukan. Alam mengajarkan manusia tentang makna keikhlasan, perjuangan, rendah hati dan lain sebagainya.

Jika saat ini sering terjadi bencana alam, mungkin ini cara alam mengajarkan kepada manusia bagaimana cara untuk bersabar dan selalu mengingat keberadaan Allah SWT kepada seluruh umatnya di muka bumi ini. Karena itu di Minangkabau sejak lama juga dikenal filosofis "Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah".

Pembelajaran tidak hanya dapat diperoleh atau dilakukan di bangku pendidikan formal semata. Dengan mengamati apa yang ada di alam dan seisinya bisa membuat suatu pembelajaran yang sangat berharga sebagaimana tercermin di rata-rata karya Edy Utama. Pemandangan alam dan seisinya secara luas ciptaan Allah SWT, yang memuat beraneka perisitwa di dalamnya merupakan kekayaan Minangkabau sejak dahulu hingga sekarang yang bisa diamati melalui puluhan karya fotografi seni memuat nilai estetika dan seperangkat nilai-nilai guna merekam peristiwa alam.

Dalam sejarah, setidaknya kita memahami atau paling tidak mengetahui bahwa, sejak lama Minangkabau menjadi salah satu wilayah terpenting di Indonesia dengan keelokan panoramanya yang indah. Keanekaragaman peristiwa budaya masyarakatnya seperti yang kita catat selama ini.

Pada pemandangan alam Minangkabau yang mungkin saja telah terjadi pergeseran dan perubahan isi di dalamnya yang direkam melalui kamera kemudian direpresentasikan melalui karya fotografi seni sejak tahun 1997 silam bahkan hingga tahun 2021 ini yang dapat kita amati satu persatu secara detail melalui puluhan fotografi seni karya Edy Utama.

Pemandangannya serta peristiwa budaya Minangkabau dalam lebih tiga dekade belakangan yang semula didiami nenek moyang kita kemudian diteruskan kepada anak cucu kita, cara menjaga dan merawat serta melestarikan agar ia tetap asri. Ini menjadi sebuah kerisauan Edy Utama dalam sejumlah karya fotografi seni yang digelutinya.

Sebagai ilustrasi merujuk sejumlah nama besar Fotografer dunia seperti Julie Sarperi atau dan Renaud Bonnet (francis), hasil jepretan mereka berupa pemandangan alam secara teliti dapat melahirkan rasa tenang, indah, lalu berdecak kagum pikiran, bahkan terkesima, betapa indah obyek danau dan perbukitan dengan hamparan pohon di dalamnya.

Begitu juga fotografer Max Rive (Belanda), yang paling kreatif dalam memotret pegunungan, karena terdorong fokus dalam pemotretan di pegunungan. Ia juga memotret pegunungan pada musim dingin di tahun 2008 atau tempat-tempat yang menjadi ikon pada tahun 2012 mengikuti gaya petualangannya dalam dunia fotografi yang menghasilkan banyak foto-foto unik miliknya berisikan seperangkat nilai-nilai di dalamnya.

Lalu Evgeni Dinev (Bulgaria), yang memulai karirnya sebagai fotografer landscape kreatif tahun 2007. Ia memilih tempat yang pas pemotretan untuk menguak keindahan alam karya fotografi landscape agar hasilnya semakin menakjubkan. Evgeni Dinev membutuhkan kesabaran dalam memotret foto-foto landscape sangat  sempurna di saat-saat momen terbaik, ia juga memotret keindahan alam yang tersembunyi untuk menggugah hati para pecinta alam.

Dari beberapa nama ini di atas kita melihatnya secara utuh dan fleksibel diantaranya seperti dilakukan Evgeni Dinev,  ia memotret keindahan alam tersembunyi untuk menggugah hati para pecinta alam. Hasilnya tampil indah, memukau bahkan menghipnotis mata.

Sementara pengalaman empiris Edy Utama kelahiran Lubuk Sikaping 62 tahun lalu yang dikenal sebagai budayawan, seniman dan jurnalis selama kariernya secara sungguh-sungguh puluhan tahun lamanya turut memperkayanya dalam memotret banyak momen dan peristiwa sebagaimana tergambar dalam karya-karyanya. Artinya fotografi seni bukan sebatas menuangkan ide/imajinasi dari obyek kepermukaan, tanpa menyentuh substansi konsep dan makna foto secara utuh.

Edy Utama diyakini sedang bergulat melalui fotografi seninya yang memuat seperangkat nilai-nilai. Lihat sejumlah obyek pergunungan, hamparan sawah terbentang luas, bangunan rumah ibadah, tempat tinggal maupun rumah tradisi yang selama ini luput dari perhatian kita.

Upaya melestarikan keberagaman budaya yang ada di Minangkabau memiliki makna bagaimana kita turut serta menjaga keseimbangan lingkungan tempat tinggal kita. Lalu bagaimana pula cara menjaga lingkungan tersebut agar dapat berkontribusi dalam memelihara keanekaragaman Budaya dengan muatan lokal didalamnya?

Fenomena budaya lokal yang beraneka ragam dan ada di Minangkabau tak dapat dipungkiri merupakan warisan budaya yang wajib dilestarikan. Ketika daerah lain hanya sedikit mempunyai warisan budaya lokal berusaha keras untuk melestarikannya demi sebuah identitas, maka sungguh na'if jika kita yang memiliki banyak warisan budaya lokal lantas mengabaikan pelestariannya.

Lalu bagaimana cara menjaga dan memelihara alam dan pemandangan didalamnya dengan beragam peristiwa budaya yang tersebar di banyak daerah, lokasi dan tempat di Minangkabau? Semua dijabarkan melalui puluhan karya-karya etnofotografi Edy Utama bernilai seni dan estetika tinggi berpedoman kepada "Alam takambang jadi guru".

*Muharyadi, Pengamat dan Kurator Seni.









Tag :#Pameran#Etnofotografi#Edy Utama#Muharyadi#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com