HOME PROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA

  • Kamis, 19 April 2018

Jadi Wakil Rakyat Itu Sementara, Setelah Itu Kembali Kepada Rakyat

Ir. Benhard, anggota DPRD Dharmasraya berpolitik dengan santun.
Ir. Benhard, anggota DPRD Dharmasraya berpolitik dengan santun.

Dharmasraya (Minangsatu) - -Semelir hembusan angin sepoy pagi itu, membuat rambut cepak tokoh muda  energik dan penuh wibawa tersebut ikut bergoyang, seakan mengiringi irama ayunan langkah kaki memasuki ruangan kantor parlemen. Menandakan kesiapan dirinya untuk memperjuangkan suara rakyat. 

Ia adalah Ir Benhard, Sosok tokoh muda nan tampan itu, merupakan anggota DPRD Dharmasraya  dari partai Golkar.

Tokoh inspiratif memiliki segudang pengalaman saat bercokol dalam organisasi kepemudaan, tentu mengantarkan dirinya lebih mengenal apa saja dibutuhkan masyarakat saat dirinya duduk sebagai wakil rakyat. 

Maka disetiap rapat istimewa DPRD, pendapat dan saran terlontar dari mulutnya. Ia lebih mengedepankan harapan masyarakat. Bendhard, tidak menginginkan kezaliman menimpa siapa saja. Maka tak heran, dalam rapat, atau pun sidang, baik tertutup maupun terbuka, suaranya akan terdengar lantang.

Karena prinsipnya keberadaan wakil rakyat duduk di parlemen merupakan datang dari rakyat, dan juga akan kembali menjadi rakyat.

"Selagi memiliki power, dan suara lantang, di parlemen, maka tidaklah salah menurut aturan kalau saya lebih vokal dalam menyuarakan aspirasi masyarakat," sebut Ir Benhard, ketika ditemui media ini saat sidang paripurna pekan lalu.

Ia juga mengatakan, setelah duduk diparlemen tidak pandang lagi berasal dari daerah pilhan (Dapil) mana asalnya, karena saat ini dirinya merupakan milik dan wakil dari 210.691 orang masyarakat Dharmasraya, terdiri dari 108.935 orang laki-laki, dan 101.756 orang perempuan. 

Tujuan utama duduk sebagai pejabat daerah yang diusung masyarakat melalui partai politik, harus lebih relevan untuk berpikir. Terpenting lagi, jangan pernah terbersit dalam pikiran bahwasanya ada perbedaan diantara kita, atau terbersit faktor balas dendam.

Intinya, kita harus berpegang teguh kepada Alquran, surah Al-Baqarah, ayat 263 , bahwa, "Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima).karena Allah maha kaya lagi maha penyantun."

Maka dari itu, manfaatkan potensi yang ada, dan jangan pernah bedakan masyarakat, sekalipun ada tekanan dari pihak tertentu. Kedepankan istilah yang jauh mendekat, yang dekat harus merapat. Karena dalam dunia politik 1000 teman sangatlah sedikit, sedangkan 1 lawan sangat terlalu banyak. 

Benhard juga berpesan, bahwasanya DPRD tidak akan bisa merebut dan menginterpensi hak kepala daerah. Mari pergunakan politik etis alias balas budi. Akan tetapi tempatkan seseorang pada satu tugas dan jabatan sesuai keahlianya. Kalau tidak maka tunggulah kehancuran. 

Begitulah Allah menyampaikan kepada umat manusia sesuai dengan yang tercantum dalam Alquran Surah (Al An Am) ayat 165, menyebutkan Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
"Apabila kita simak lebih jauh, kandungan dari ayat tersebut, maka jabatan dan pangkat ada pada diri saat ini, hanyalah ujian semata," pungkasnya. 

Anif/Batuah


Wartawan : Anif/Batuah
Editor :

Tag :#Ir.Benhard#siapjadi_wakilrakyat

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com