- Rabu, 4 Desember 2019
Inovasi UNP; Pembelajaran Berbasis STEM, Siapkan Anak Didik Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0
Inovasi UNP; Pembelajaran Berbasis STEM, Siapkan Anak Didik Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0
Oleh Yulia Pratiwi
(Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika UNP)
Era revolusi industri 4.0 mempengaruhi banyak bidang kehidupan manusia, baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni,dan bahkan dunia pendidikan.
Menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan memiliki kecakapan dibidangnya.
Untuk menjawab tantangan ini pemerintah RI melakukan perubahan kurikulum berbasis konten menjadi kurikulum berbasis kompetensi.
Permendikbud No. 22 tahun 2016, menjelaskan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, kreatif, dan mandiri.
Konsekuensi dari standar proses adalah penyesuaian pendekatan yang dilaksanakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran dan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
Pendekatan merupakan suatu titik tolak terhadap proses pembelajaran yang berfungsi mewadahi, menginspirasi, dan menguatkan metode pembelajaran.
Era revolusi industri 4.0, pelaksanaan pembelajaran perlu menggunakan suatu pendekatan yang dapat meningkatkan keterampilan 4C peserta didik. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik adalah pendekatan STEM. STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) merupakan pendekatan baru dalam perkembangan dunia pendidikan yang mengintegrasikan lebih dari satu disiplin ilmu.
Pembelajaran dengan pendekatan STEM dapat membentuk peserta didik untuk berpikir kritis, analitis, logis, dan sistematis yang nantinya mampu bersaing secara global.
Pendekatan STEM dapat berkembang jika dikaitkan dengan lingkungan dan terwujudnya pembelajaran yang menghadirkan dunia nyata peserta didik. Pendekatan STEM dapat dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah bahkan sampai jenjang perkuliahan. Sehingga, manfaat dari pembelajaran STEM dapat meningkatkan soft skiil peserta didik secara efektif dan efisien.
Berdasarkan penelitian Dr. Ramli, M.Si. Dosen Magister Pendidikan Fisika Universitas Negeri Padang, pendekatan STEM dapat menjadikan peserta didik aktif dan melatih kemampuan berpikir kritis. Pendekatan STEM dapat diimplementasikan pada setiap pembelajaran, di antaranya pembelajaran Fisika.
Tujuan pembelajaran Fisika menekankan kepada 4 aspek, meliputi : produk (fakta, konsep, prinsip, hukum, model, dan teori), proses, sikap, dan teknologi. Hal ini sejalan dengan pendekatan STEM, di mana melalui pendekatan STEM peserta didik tidak hanya sekedar menghafal konsep sains, melainkan peserta didik dapat memahami dan mampu mengaitkan permasalahan dengan fenomena dalam kehidupannya.
Aspek teknologi, peserta didik dapat mengetahui penerapan teknologi yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Melalui engineering/teknik, peserta didik dapat melakukan eksperimen atau membuat alat-alat sederhana terkait dengan materi Fisika yang dipelajari.
Matematika, digunakan untuk memformulasikan persamaan matematis. Seluruh aspek ini dapat menjadi suatu pengetahuan menjadi lebih bermakna apabila diintegrasikan didalam pembelajaran.
Tag :#opini yulia pratiwi
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PERKEMBANGAN TERKINI PENGGUNAAN BIG DATA DI SISTEM E-GOVERNMENT
-
MERASA PALING HEBAT, JANGAN MAIN LABRAK SAJA
-
PEMANFAATAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK E-GOVERNMENT
-
ANGGOTA DEWAN JANGAN SEKADAR JADI TUKANG SALUR PROYEK
-
PERKEMBANGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
-
PERKEMBANGAN TERKINI PENGGUNAAN BIG DATA DI SISTEM E-GOVERNMENT
-
MERASA PALING HEBAT, JANGAN MAIN LABRAK SAJA
-
KALA NOFI CANDRA MENEBUS JANJI KE TANAH SUCI
-
PEMANFAATAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK E-GOVERNMENT
-
ANGGOTA DEWAN JANGAN SEKADAR JADI TUKANG SALUR PROYEK