HOME SOSIAL BUDAYA NASIONAL

  • Kamis, 23 Juli 2020

Webinar Dalam Rangka Peringatan HUT LPDS Ke 32; Transformasi Digital, Peluang Atau Tantangan Buat Pers

Webinar dalam rangka peringatan HUT LPDS ke 32
Webinar dalam rangka peringatan HUT LPDS ke 32

Minangsatu - Pandemi Covid-19 meruntuhkan keakuan, dan menggantikannya dengan kekamian, sehingga memperkuat socio cohesiveness. Juga memaksa kita untuk berubah, terutama terkait metodologi dan perilaku. 

Sejalan dengan itu, era digital yang dipercepat penerapannya oleh pandemi Covid-19, sehingga transformasi digital bisa menjadi peluang atau tantangan terhadap pers.

Atas kondisi itu, pers Indonesia harus meneruskan perjuangannya untuk memberikan karya terbaik buat kejayaan bangsa. 

Demikian pandangan Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh saat menjadi pembicara pada web seminar (webinar) yang diadakan Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) dalam rangka peringatan ulang tahun LPDS ke 32, Kamis (23/7).

Nuh juga berpesan, bahwa pers mesti memiliki semangat perubahan dan kecerdasan digital (digital quotient), untuk memperoleh manfaat dari power of digital. 

"Transformasi digital juga membawa dunia memasuki era society 5.0, atau imagination society. Dalam era ini, pers sangat membutuhkan kreatifitas, terutama dalam membaca perilaku digital masyarakat," pungkas Nuh.

Transformasi digital itu, menurut CEO Tempo, Bambang Harymurti, melahirkan pemain baru yang meraup iklan, sehingga media konvensional mulai kelimpungan. "Google dan Facebook menjadi pemain baru yang mayoritas memperoleh pemasukan dari iklan," ujar BHM, begitu dia akrab disapa.

Karena itu, dari sudut bisnis pers, harus ada upaya kreatif untuk mengubah konten marketing. BHM mencontohkan New York Time (AS) dan The Guardian (Inggris) adalah media yang segera menerapkan transformasi digital, sehingga semakin eksis. 

BHM juga menggagas perlu kerjasama antara Dewan Pers dengan Google, Facebook, dll, untuk memperkuat keberadaan media pers, terutama dalam hal penghargaan atas kredibilitas karya jurnalistik dikaitkan dengan aspek bisnis (iklan). "Sehingga profesionalitas bisa mendapatkan keuntungan," tegasnya. 

Webinar yang dimoderatori oleh Hendrayana ini diikuti oleh lebih 150 wartawan, akademisi, dan pekerja kehumasan se Indonesia, atas undangan LPDS. Juga ada sejumlah wartawan dari negara tetangga Timor Leste mengikuti webinar ini.


Wartawan : te
Editor : sc.astra

Tag :#LPDS #Webinar #TransformasiDigital

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com