Tiga Nama Kandidat Bacawako Padang Panjang Mengapung Di Masyarakat

Pd. Panjang. (Minangsatu) - Sebulan belakangan ini. Tiga nama bakal calon wali kota (Bacawako) Padang Panjang untuk Pilkada serentak November nanti, mengapung dimasyarakat. Nama-nama tersebut, antara lain DR H Novi Hendri, SE, M.Si (anggota DPRD Padang Panjang), Ahmad Fadli, S. Psi (wiraswasta/putra mantan Wako Suir Syam) dan H Hendri Arnis, BSBA (mantan Wako Padang Panjang 2013-2018).

Tiga nama yang terus muncul dan jadi perbincangan publik Serambi Mekkah ini, belum satupun diperoleh kepastian tentang partai politik mana akan mengusung mereka sebagai calon Wali kota. Sesuai aturan KPU, partai politik yang bisa mengusung duet pasangan calon wako/cawawako harus miliki dukungan empat kursi di DPRD. 

Hingga hari ini, baru partai Golkar menyatakan komitmen mendukung nama Hendri Arnis. Tetapi, disini Golkar kekurangan satu kursi dan harus membangun koalisi dengan partai lain untuk dapat mengusung duet cawako/cawawako di Pilkada 2024. Hingga minggu pertama Juni, belum diperoleh kabar pasti dengan partai mana Golkar akan berkoalisi. 

"Memang, untuk dapat lolos di KPU mengusung duet cawako/cawawako Golkar harus lakukan koalisi dengan partai lain", ujar Ketua DPD II Partai Golkar, Mahdelmi, S Sos, pekan lalu. 

Disudut lain, nama bacalon wako Ahmad Fadli merupakan salah satu kandidat yang notabene merupakan pembina di Partai Gerindra. Dalam hal ini, kita juga belum mendapatkan informasi apakah Partai Gerindra nantinya akan mengusung Ahmad Fadli sebagai cawako di Pilkada 2024. Pasalnya, semua bacalon Wako/Wawako dari Partai Gerindra, Ahad (2/6/2024) kemaren ikuti asesmen di DPW Partai Gerindra Sumbar.

Sementara Novi Hendri kini tengah duduki kursi DPRD Padang Panjang dari Partai Golkar, juga belum diperoleh kepastian dengan parpol mana Novi akan berlabuh menghadapi Pilkada 2024. Meski belum jelas kapal akan dinaiki Novi untuk Pilkada, tetapi, politisi senior ini sudah mendaftar sebagai bacalon Wako ke beberapa partai politik. Misal, ke PAN, PKB, Gerindra dan PBB. Yang jelas, tiga nama yang beredar belum diperoleh kepastian siapa dari tiga nama ini telah kantongi mandat dari DPP partai politik untuk maju di Pilkada. (*)