Terjadi Sejak 2017, Seorang Guru SD Sodomi Belasan Murid

Limapuluh Kota (Minangsatu) - Salah seorang guru honorer di salah satu Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Limapuluh Kota, diduga melakukan perbuatan sodomi dan pencabulan terhadap muridnya. 

Namun perbuatan bejat ini, akhirnya terbongkar juga di penghujung bulan Maret 2019 ini, tepatnya Sabtu (23/3). Aksi bejat sang guru diketahui sudah berlangsung sejak tahun 2017 silam, bahkan para korban yang pernah disodomi sang guru, sekarang sudah ada yang duduk di bangku SMP dan SMA. 

Berawal saat rumah dinas yang ditempati sang guru berinisial TY (28 tahun) asal Mungka, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota ini, Sabtu (23/3) dikepung warga. 

Masyarakat yang anaknya menjadi korban mendengar informasi yang beredar bahwa anak mereka diduga menjadi korban sodomi oleh guru honorer yang sudah punya istri dan punya satu orang anak ini. Tidak terima, masyarakat  pun mengepung rumah guru itu sekitar pukul 18.00 Wib. 

Beruntung saat pengepungan terjadi, cepat diketahui Bhabinkamtibmas Polres Payakumbuh Erismon. Sehingga TY segera diamankan dari kemarahan warga dan langsung dibawa ke Polsek Payakumbuh, sebelum kemudian diserahkan ke-Polres Payakumbuh yan terletak di Jalan Pahlawan, Labuah Silang. 

Kapolres Payakumbuh AKBP Endrastiawan, S melalui Kasat Reskrim AKP Ilham Indarmawan didampingi Kanit PPA Aiptu Hendra Gunawan membenarkan telah mengamankan seorang yang diduga pelaku sodomi dan pencabulan terhadap murid SD. 

“Memang tersangka sudah diamankan. Dan saat ini para korban yang berjumlah belasan sudah  kita mintai keterangan dengan didampingi orangtuanya masing-masing. Dan kita juga memintai keterangan dari pelaku dan para korban, karena aksi tersangka sudah berlangsung lama,” sebut Kasat AKP Ilham Indarmawan, Rabu (27/3) kepada awak media. 

Disampaikannya, awal diketahui perbuatan bejat sang guru, bermula dari candaan sesama teman di salah satu tempat Play Stasiun (PS). Dimana saling ejek dengan kata-kata “Ang dipangakan dek Pak YT. Ang lah dikarajoan“. Mendengar kata kata saling ejek anak-anak sebaya itu pemilik PS merasa heran dan bertanya-tanya. 

Untuk menjawab rasa penasarannya, pemilik PS kemudian memanggil salah seorang anak yang terlibat saling ejek. Alangkah kagetnya pemilik PS mendengar cerita polos sang anak yang terlibat saling ejek itu. Bahwa dia mengaku telah di sodomi oleh YT sang gurunya. 

Kemudian pemilik PS melaporkan cerita anak-anak itu kepada orangtuanya. Mendengar cerita itulah para orangtua yang anaknya jadi korban sodomi dan pencabulan tidak senang hingga mengepung sang guru TY di rumah Dinas sekolah yang ditempatinya. 

“Memang orangtua dan masyarakat disekitar itu sudah marah. Sehingga mengepung rumah tempat tinggal TY disekitar sekolah tempatnya mengajar di Kecamatan Payakumbuh,” sebut Kasat Reskrim AKP Ilham Indarmawan. 

Dari pengakuan anak-anak yang jadi korban perbuatan bejat sang guru, aksi sodomi itu dilancarkan di rumah dinas sang guru, saat anak-anak bermalam di sana. Dimana belasan anak-anak les belajar dengan membayar Rp 5 ribu dirumah guru TY hingga malam dirumahnya. Pada saat malam itulah TY menyuruh anak muridnya itu membuka celana sambil melakukan aksi kaum sodom itu kepada muridnya sendiri. 

“Muridnya ini ada yang marah tidak mau, tapi dengan ancaman tidak dikasi nilai, nilai akan dikurangi, nilai akan dijatuhkan hingga ijazahnya akan ditahan. Dengan ancaman itulah guru TY melancarkan perbuatanya sampai tidak boleh menyebut kepada siapapun,” terang Kasat Reskrim AKP Ilham Indarmawan. 

Guru TY diketahui sudah mengajar sebagai guru honor di sekolah yang berada di Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota itu sejak tiga tahun lalu. TY tinggal di rumah dinas sekolah itu bersama istri dan seorang anaknya yang masih berusia 2 tahun.