HOME PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Selasa, 29 Juni 2021

Sumbar Membutuhkan Tim SAR Yang Kuat Dalam Penanggulangan Bencana

Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, saat pelatihan Jungle Survival oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, tahun 2021, di Asrama Haji Padang, Selasa (29/6/2020).
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, saat pelatihan Jungle Survival oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, tahun 2021, di Asrama Haji Padang, Selasa (29/6/2020).

Padang (Minangsatu) - Sumatera Barat merupakan daerah rawan bencana. Karena itu Tim Search and Rescue (SAR) atau sekarang dikenal dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan, menjadi elemen penting dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana. "Hampir semua potensi bencana ada di sini, dan membutuhkan penanganan yang cepat ketika terjadi bencana untuk bisa menyelamatkan banyak nyawa," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy saat pelatihan Jungle Survival oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, tahun 2021, di Asrama Haji Padang, Selasa (29/6/2020).

Wagub mengatakan Tim SAR yang kuat dan selalu siap siaga bisa menyelamatkan banyak nyawa ketika bencana alam atau non alam terjadi. Karena itu peningkatan kemampuan atau skill harus terus dilakukan, salah satunya dengan mengikuti pelatihan dengan materi penyelamatan.

Ia mengapresiasi Jungle Survival (Penyelamatan di kawasan hutan) tersebut karena Sumbar juga memiliki banyak gunung dan hutan. Hampir setiap minggu ada masyarakat melakukan aktivitas pendakian di gunung-gunung itu. Sebagian dilakukan oleh masyarakat yang belum memiliki pengetahuan yang memadai sehingga potensi kecelakaan menjadi cukup tinggi. Jumlah pendaki itu akan meningkat drastis pada waktu-waktu tertentu seperti peringatan Kemerdekaan 17 Agustus setiap tahun.

"Jalur pendakian bisa menjadi berbahaya karena jumlah pendaki yang over (berlebih). Apalagi bila saat pendakian turun hujan, akan banyak potensi terjadinya pendaki yang hipotermia, jatuh, hilang arah atau cuma terkilir. Tim SAR bersama masyarakat lah yang kemudian harus turun tangan untuk kondisi-kondisi seperti itu," katanya.

Deputi Bina Tenaga dan Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Abdul Haris, mengatakan pelatihan adalah sebuah kebutuhan dalam SAR untuk menjaga kesiapsiagaan personel. Banyak ilmu dan pengalaman yang bisa dipetik dalam pelatihan untuk meningkatkan kemampuan personel dalam tugasnya mencari dan memberikan pertolongan.

Meski demikian, ia menegaskan SAR bukan hanya tanggung jawab BASARNAS saja, tetapi tanggung jawab bersama dan tidak boleh ada ego dalam lembaga. "Meskipun BASRNAS adalah leading sector dalam bidang pencarian dan pertolongan, tetapi sinergisitas harus dikedepankan dengan pemerintah daerah, TNI/Polri dan masyarakat," katanya.

Ia menyebut dalam urusan bencana juga ada unsur pentahelix yaitu kerjasama antara lima kelompok masing-masing pemerintah, pengusaha, media, akademisi dan masyarakat. Hal itu harus diwujudkan bersamaan dengan latihan untuk meningkatkan skill dan kemampuan dalam penanggulangan bencana.

Kegiatan itu juga dihadiri oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, Efendi, perwakilan Korem 032 Wirabraja, Perwakilan komandan Pangkalan TNI AU Sutan Sjahril, perwakilan Batalyon Infanteri 133 Yudha Sakti dan perwakilan Yonmarhanlan II.


Wartawan : Rilis/Adpim-Sbr
Editor : ranof

Tag :#Sar#Kantor Pencarian dan Pertolongan#Jungle survival#Wagub#Sumbar#Audy#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com