HOME RANCAK KABUPATEN SOLOK SELATAN

  • Senin, 7 Juni 2021

Solok Selatan, Harus Temukan Satu Nama Yang Khas Untuk Durian Terbaiknya

Asisten III Setdaprov Sumbar, mewakili Gubernur Sumbar, meresmikan Festival Durian di Solok Selatan, Senin (7/6/2021).
Asisten III Setdaprov Sumbar, mewakili Gubernur Sumbar, meresmikan Festival Durian di Solok Selatan, Senin (7/6/2021).

Sangir, Solsel (Minangsatu) - Sumatera Barat memiliki potensi aneka ragam buah durian dan setiap daerah memiliki khas enaknya, juga bervariasi. Begitu juga di kabupaten Solok Selatan, beragam enaknya buah durian. Sayang hingga kini belum ada jenis durian kualitas terbaik dari Solsel yang ternama seperti Durian Tambago dari Tanah Datar.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sumbar, Nasir Ahmad, dalam sambutannya pada acara Pencanangan Festival Durian Solok Selatan di objek wisata Pulau Mutiara, Sangir Solsel, Senin (7/6/2021).

Nasir Ahmad mengatakan, dari sekitar 5.198 batang durian di Solok Selatan mesti ditemukan dan ditentukan nama khas durian terbaiknya. "Dari sekian banyak buah yang turun, tentunya akan ada satu atau dua varietas durian yang sangat enak dan dapat menjadi rasa khas Solsel. Jika sudah ditemukan, pasti setiap musim panen durian akan jadi daya tarik orang datang untuk merasakan enaknya durian khas Solsel ini," ajaknya.

Nasir Ahmad atas nama pemprov Sumbar juga menyampaikan apresiasi dan bangga akan kreatifitas pemkab Solsel mengelar acara Festival Durian sebagai upaya memberdayakan potensi daerah dan menggerakan kreatifitas masyarakat Solok Selatan. "Ada pencanangan festival durian, lomba durian unggul, pameran makanan olahan durian, pesta makan durian bersama masyarakat dan even-even budaya lainnnya. Hal ini tentunya jika teragenda setiap tahun akan mampu memberikan dampak positif terhadap pembangunan Solok Selatan," ungkapnya. 

Nasir Ahmad menyatakan, berdasarkan data Dinas Pertanian Sumbar, jenis durian unggulan lokal segera didaftarkan untuk diberi nama varietas sehingga semakin mudah dikenal agar bisa dikomersialkan.

"Pada tahun 2020 tercatat luas pertanaman durian di Sumbar 643.054 pohon (6.430 ha) dengan produksi 131.430 ton . Produksi durian terbesar terdapat di kabupaten Agam, kab. Padang Pariaman, kab. Pesisir Selatan dan Kota Padang. Khusus untuk kab. Solsel terjadi peningkatan luas tanaman dari tahun 2019 sebanyak 1.678 pohon menjadi 5.198 pohon," ungkapnya.

Ditambahkan, provinsi Sumatera Barat melalui surat keputusan Gubernur nomor 521.849.2019 tanggal 13 November 2019 telah menetapkan kawasan durian pada 9 (sembilan) kabupaten/kota di Sumbar, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Agam, Tanah Datar, Dhamasraya, Kab. Solok, Solok Selatan, Pasaman dan Kota Solok.

"Di kabupaten Solsel khusus penghasil durian di Lubuak Gadang Utara dan Jorong Koto Rambatan. Berdasarkan data sementara terdapat lebih 2.000 batang durian dengan 32 jenis buah durian. Khas jenis durian Solsel Tepi Lubang, Durian Bulek, Durian Kunyit. Pastikan salah satu varietas durian yang memang dapat membawa Solsel menjadi daya tarik ekowisata yang dikunjungi banyak orang," harap Nasir Ahmad.

Bupati Solok Selatan, Khairunas, mengatakan  penganekaragaman buah-buahan saat ini menjadi hal yang sangat penting. Tersedia pilihan buah-buahan yang lebih beragam dengan sumber daya lokal, sehingga dapat mengembangkan kekayaan alam dengan bijak. "Secara umum Indonesia, khususnya Sumatera Barat, memiliki plasma nutfah durian terlengkap di dunia. Bahkan Menteri Pertanian sendiri telah melepas 71 varietas durian unggulan yang terbukti keandalannya seperti halnya durian sahalai sarawa, durian hijau, durian putiah, durian kunyik, dan lain sebagainya," ujarnya.

Khairunas mengatakan, potensi buah durian sebetulnya sudah menjadi salah satu buah lokal unggulan Solok Selatan sejak dahulu kala yang memiliki citarasa berbeda dibandingkan durian lokal daerah lainnya. Dan festival hari ini sebagai bentuk penghargaan hasil panen para petani durian, rasa syukur kepada Allah SWT dan rasa hormat kepada orang tua serta leluhur yang telah menanam durian hingga dapat dinikmati masyarakat hari ini.

"Tanaman durian di Solok Selatan dengan puluhan varian citarasa tersebut, bahkan ada durian yang usia pohonnya mencapai 80 sampai 90 tahun, mulai dari daerah Tanjung Durian, Abai, Buluh Kasok, Koto Rambah, Bariang, Sungai Durian, Durian Capang Tigo dan Kenagarian lainnya. Karena itu kita adakan kontes ini dengan tujuan memperkenalkan kepada masyarakat akan kekayaan potensi durian lokal agar tetap dapat kita wariskan kepada generasi anak cucu kita," katanya.

Bupati juga ungkapkan, festival durian yang pertama kali ini, kami bersama OPD terkait dan panitia juga melibatkan peneliti dari Balai Penelitian Buah, pemerhati serta tenaga kesehatan terkait untuk mempertahankan kualitas tanaman durian hingga layak rilis untuk dikonsumsi. "Karena yang kita makan nantinya tidak hanya dalam bentuk durian mentah saja, tetapi juga beraneka ragam olahan seperti halnya es krim durian, dodol durian, asam durian dan juga campuran durian dengan malamang yang sudah menjadi tradisi warga Solok Selatan dari tahun ke tahun," pungkas Khairunas.

Dalam rangkaian Festival Durian,  juga diadakan atraksi anak nagari seperti tradisi menangkap ikan di Batang Sangir yanf hanya menggunakan tangan, kegiatan mahunian durian, sepeda santai, lomba foto bertemakan festival durian. Untuk itu pantia sudah menyiapkan beragam hadiah menarik bagi para pengunjung maupun peserta lomba.


Wartawan : Rilis/Adpim-Sbr
Editor : ranof

Tag :#Varietas Durian#Solok Selatan#Nama khas durian#Gubernur#Asisten#Sumbar#Nasir Ahmad#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com