Bukittinggi (Minangsatu) - Bagi penderita strok yang terjangkit Covid-19, tersedia ruang perawatan khusus di Rumah Sakit Strok Nasional (RSSN), Bukittinggi.

Demikian dikatakan Direktur RSSN Bukittinggi melalui Kepala Hukorhumas, Anferi Devitra, SKM, MARS, Selasa (20/10). "Rumah Sakit Strok Nasional Bukittinggi bukan rumah sakit rujukan Covid -19, tetapi kita tetap menerima pasien Strok yang ada Covidnya. Kita mempunyai tujuh ruangan isolasi di belakang. Kita siapkan petugas dengan timnya, dan tim yang sudah bekerja itu kita siapkan satu ruangan khusus petugas," kata Devitra.

Sementara berkenaan dengan pelayanan di masa pandemi, Devitra mengatakan RSSN memberlakukan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat. Ada beberapa hal yang dilakukan di RSSN, terkait pelaksanaan Prokes. Pertama, selalu mengkampanyekan hal-hal yang diarahkan oleh pemerintah.

"Kami disini juga mempunyai studio mini untuk memberikan setiap penyuluhan tentang kesehatan, apalagi tentang Covid -19 ini melalui media sosial. Misalnya ada tayangan bagaimana Prokes dilaksanakan oleh pengunjung. 

Dikatakan, dalam menghadapi Covid-19 ini, petugas RSSN wajib melayani pasien, namun tetap merujuk pada Prokes yang harus dipenuhi oleh pengunjung rumah sakit.

Selain itu, di RSSN juga telah dilaksanakan tes swab bagi seluruh pegawai. "Bagi pegawai yang positif, ada yang diisolasi dan ada yang dirumahkan, kemudian diswab lagi," tambahnya.

Di samping itu, pihak RSSN juga selalu memberi penyuluhan kepada pengunjung, seperti di gerbang pintu masuk. Selain itu, RSSN memberlakukan kawasan wajib pakai masker, memperbanyak tempat cuci tangan dengan menyediakan hand sanitizer, dan pemeriksaan suhu tubuh bagi yang masuk kerumah sakit. Dan bagi karyawan, sesuai bidangnya, wajib memakai Alat perlindungan Diri (APD)

"Sementara itu bagi pasien yang masuk baru, kita sediakan ruangan khusus di IGD. Di sana pasien diseleksi terlebih dahulu. Apakah ada gejala Covid, atau sebelum ini pernah terpapar dengan riwayat Covid," pungkasnya.