- Selasa, 23 November 2021
Puisi Puisi Kopi
PUISI-PUISI KOPI
Amir Machmud NS
TAKKAN KUSENTUH KOPI GALAU
aku menangkap denting hati
di putaran seduh yang tak ramah
o, andai kau datang membawa gelisah
tahukah kau langit menjadi makin resah
tahu pulakah nyalanya akan melumatkan rindu
andai ruap kopi itu kita sulam menjadi silaturahmi rasa
mampukah ia menyingkirkan resah
aku merasa sia-sia menjaga hangatnya
andai kita pilih langkah paling mudah
membelakangi kata hati
mengabaikan untai rasa
yakinkah jiwa mampu berkilah
menghindar dari cabik luka?
sudahlah, takkan kuseruput kopi yang kau sajikan dengan gegalau tak biasa.
(2021)
Amir Machmud NS
DAN RASA PUN MENARASIKAN MAKNA
dan rasa menyelinap menjadi buku terbuka
berlembar halaman dan bab menanti tera
dengan diksi yang takkan bisa kauduga
: secangkir kopi menarasikan bab tersendiri
dan bahagia pun menorehkan kaligrafinya
pada paragraf demi paragraf rindu
dalam berinai-rinai samar mimpi
dan luka pun mengeram dalam lipatan
senyawa yang menabur garam pada gores perihnya
bertumpuk kecewa bertimbun gulana
dan rasa tak henti menarasikan makna
aku menyimpannya
kau menghapusnya
kau melekatkannya ke kulit masa
aku menepikannya, tak lagi menyisakan ruang terbuka.
(2021)
Editor : ranof
Tag :#Puisi#Kopi#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SASTRAWAN DAN PENYAIR SUMBAR SIAP MERAMAIKAN FESTIVAL SASTRA INTERNASIONAL GUNUNG BINTAN 2024
-
PUISI ESAI: MARAH!
-
LOLOS KURASI, LUKISAN RUHANA KOEDOES KARYA PELUKIS MINANG, DIPAMERKAN PADA HARI PAHLAWAN DI YOGYAKARTA
-
KONSER TRIBUTE TO ELLY KASIM LAHIRKAN GAGASAN MUSEUM
-
MENJAGA WARISAN BUDAYA, MAHYELDI AKAN TAMPILKAN RABAB BABIOLA DI GUBERNURAN
-
TREN EKSODUS ATLET SUMBAR
-
EFISIENSI DAN INOVASI DI ERA DIGITAL PEMANFAATAN APLIKASI SISTEM CERDAS PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI
-
MEMBANGUN BUDAYA PENULISAN BUKU: PERAN AKTIF DOSEN DAN STRATEGI UNIVERSITAS DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
-
AJARAN DAN KARAKTER DALAM PERMAINAN ANAK
-
ATASI TRAUMA PASCA BENCANA DENGAN BERMAIN