HOME KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Senin, 28 Juni 2021

Penggunaan Masker Ganda, Ini Kata Para Dokter RSMN

Masker Ganda (foto CDC)
Masker Ganda (foto CDC)

Solok (Minangsatu) -- Ketakutan terhadap pandemi Covid-19 membuat banyak orang harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ekstra ketat. Bahkan bisa saja berlebihan.

Begitu pula halnya dengan isu "masker ganda" yang beberapa waktu lalu dianjurkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Hal ini pun menjadi polemik, lantaran ada sebagian pakar menyebutkan bahwa penggunaan masker ganda adalah respon yang terlalu berlebihan.

Pada selebaran CDC yang beredar luas di media sosial, disebutkan jika masker tunggal kemampuan tangkalnya paling tinggi 56 persen. Tapi "masker ganda" bisa menangkal percikan (droplet) hingha 85,4 persen.

"Yang terbaik pasti masker medis," ujar Spesialis Penyakit Paru Rumah Sakit Umum Mohammad Natsir (RSMN), dr Sari Nikmawati, Sp P kepada Minangsatu.

Dikatakan, masker berguna untuk diri sendiri, supaya tidak memberikan virus kepada orang lain, apabila kita terinfeksi. Dan selama ini masker medis dinilai sudah memenuhi fungsi dimaksud.

Apalagi, imbuh Sari Nikmawati, masker medis adalah masker yang sudah mendapat no izin edar dari Kemenkes setelah melalui berbagai uji seperti BFE, PFE, dan breathing resistance.

Sedangkan masker non medis biasanya digunakan untuk menghindari polusi. "Biasanya dipakai ditempat-tempat industri," tutur Sari Nikmawati menegaskan beda masker medis dan non medis. Meskipun Sari Nikmawati tidak memastikan penggunaan "masker ganda" ini lebih baik, namun dia menganjurkan penggunaan masker medis yang sudah punya izin edar.

Sementara itu, Spesialis Patologi Klinis RSMN, dr Soufni Morawati, Sp PK menyebutkan kegunaan dari memakai masker dapat melindungi   percikan yang mengandung  virus saat seseorang bersin atau batuk.

"Masker juga dapat bertindak sebagai penghalang aerosol yang mempunyai partikel lebih kecil.

"Ketika seseorang memakai masker double, apakah benar-benar bisa terhindar dari Covid-19? Menurut saya, mengenakan masker baik satu atau dua masker, sama-sama mengurangi risiko tertular Covid-19. Pemakian masker ganda, masker bedah di bagian dalam dan  dan masker kain dibagian luar memberikan keamanan tambahan, dibandingkan jika  anda  menggunakan dua masker kain yang satu lapis," ujar Soufni Morawati, yang akrab dipanggil Opie.

Lanjut Opie, untuk pemakaian double masker bedah, tidak disarankan, karena sebenarnya masker ini sudah tiga lapis. Yakni lapis pertama sudah kedap air, lapis kedua sebagai filter dan lapis ketiga juga sudah kedap air. 

"Yang terpenting benar cara penggunaannya, yaitu menutupi area hidung dan mulut, tidak ada celah antara kulit wajah dan masker," tukuknya.

Meskipun direkomendasikan oleh CDC Amerika Serikar, namun hingga kini terkait penggunaan "masker ganda" itu belum ada pemberlakuannya di RSMN.

"Kita kaji lebih dalam dulu. Sekarang belum," ujar Sekretaris Tim Penanganan Covid-19 RSMN, Haflina. 

Kendati penggunaan "masker ganda" itu masih dalam polemik, namun para dokter di RSMN menganjurkan pemakaian masker medis adalah pilihan tepat.

"Tetapi tetap juga harus ingat langkah langkah lainnya, yakni; menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumuman, dan mengurangi bepergian yang tidak perlu," pungkas Opie. 


Wartawan : te
Editor : sc.astra

Tag :#MaskerGanda #Covid19 #RSMN

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com