HOME PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Rabu, 26 Agustus 2020

Pandemi Covid 19 Dan Ancaman Tsunami Di Sumbar, Kata Wagub Nasrul Abit, Harus Dihadapi Dengan Menyiapkan Masyarakat

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, memberikan sambutan acara Simulasi Penanggulangan Bencana di masa Pandemi.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, memberikan sambutan acara Simulasi Penanggulangan Bencana di masa Pandemi.

Padang (Minangsatu) - Pandemi Covid-19, ancaman gempa dan tsunami di Sumbar harus dihadapi dengan menyiapkan masyarakat. Demikian dikatakan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, saat Simulasi Penanggulangan Bencana di masa Pandemi.

Menurut Wagub, simulasi ini adalah membangun sistem dan koordinasi prosedur terkait penanggulangan Covid-19 serta bencana gempa bumi dan Tsunami di Sumatera Barat. Selain itu untuk meningkatkan kapasitas pemahaman, pengetahuan pemerintah daerah dan membentuk koordinasi yang baik antar stakeholder dalam penanggulangan bencana khususnya terhadap ancaman gempa bumi dan tsunami pada masa pandemi Covid-19.

Teknis pelaksanaan simulasi tersebut dilaksanakan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lengkap berjumlah 28 orang berasal dari BPBD, Relawan, Dinas Sosial, Dinas PUPR, TNI AD, TNI AU, TNI AL, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan Prov. Sumbar, BMKG dan OPD terkait lainnya, sebagaimana dilansir Biro Humas Setdaprov Sumbar, yang diterima minangsatu, Rabu (26/8/2020).

"Latihan ini tentunya sangat baik dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara kita menangani gempa dan tsunami apabila terjadi, pada saat pandemi ini," jelas Wagub.

Selantunya Wagub Sumbar menyebutkan rangkain kegiatan ini adalah bentuk inisiatif Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat melalui Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, supaya tidak lupa akan adanya bencana. Karena melihat suasana Covid-19 saat ini sudah masuk bulan ke-lima, mulai dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2020 sekarang.

Wakil Gubernur Sumbar juga berbicara tentang kondisi Covid-19 yang masih melanda Sumbar dan Indonesia. "Harapan kita pada bulan Juli yang lalu sudah melandai total ternyata sekarang naik lagi. Kalau dilanjutkan PSBB lagi belum tau, karena PSBB itu biayanya sangat besar, mulai dari mengawasi perbatasan, perlengkapan APD, kebutuhan di perbatasan, termasuk alat swab, juga tempat karantina," ujar Nasrul Abit.

Data yang disiarkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, Rabu (26/8), tercatat 87 sample terkonfirmasi positif. Berarti 87 akan menjadi tambahan tertinggi setelah jumlah positif Covid-19 kemarin (25/8), sejumlah 1.735 orang, maka total hari ini, 1.822 warga Sumbar positif terinfeksi Covid-19.

Nasrul Abit juga katakan, adaptasi perubahan baru sangat tergantung bagi kedisiplinan diri. Bila ingin keluarga sehat, masyarakat sehat, maka caranya tetap jaga kebersihan dan mengikuti protokol kesehatan.

"Sumatera Barat merupakan salah satu daerah rawan bencana alam, selain wabah pandemi Covid-19, sebelumnya juga sering terjadi gempa, dan juga tsunami di Mentawai. Untuk itu semua masyarakat Sumatera Barat harus siap untuk menghadapi bencana, terlebih masyarakat yang berada di tepi laut yang berprofesi sebagai nelayan perlu adanya pemberitahuan atau edukasi kepada mereka bagaimana menghadapi ketika bancana alam terjadi terkhususnya tsunami," ungkapnya.

Pada simulasi penanggulangan bencana pada masa pandemi Covid-19 Tahun 2020 di Provinsi Sumatera Barat, di Pangeran Beach Hotel Selasa (25/8/2020), tampak hadir dari BNPB Medi Herlianto, CES, MM, BPBD Sumbar, Erman Rahman dan sejumlah pejabat lainnya.





Wartawan : Relis Hms-Sumbar
Editor : ranof

Tag :#pandemi covid 19#ancaman tsunami#wagub nasrul abit#sumbar#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com