HOME OPINI OPINI

  • Kamis, 17 Maret 2022

Match Day Ke-32 Liga 1, “Siapa Juara? Siapa Degradasi?”

Rivo Septian
Rivo Septian

Oleh : Rivo Septian
Reporter Minangsatu


Beberapa pekan usai kick off Liga 1 digelar, seorang teman jurnalis dengan penuh keyakinan pernah berkata kepada saya, tahun ini trofi Juara Liga 1 akan tinggal di Pulau Dewata. Katanya, skenarionya begitu. 

“Apa iya? PSSI dan PT Liga adalah lembaga independen dan kredibel, tidak mungkin ada request,” begitu bantahan saya di dalam hati. Dibanding dengan Liga 2 dan Liga 3, Liga 1 pasti jauh lebih profesional.

Memasuki putaran kedua, BRI Liga 1 menggunakan sistim karantina di 1 lokasi, yaitu di Pulau Bali. Secara psikologis dan persiapan tim, tentunya ini akan menguntungkan tim tuan rumah. Hal ini pernah dikeluhkan Pelatih Persib Robbert Rene Albert. Namun, kompetisi tetap berlanjut sesuai program PT. Liga. 

Faktanya, hingga match day ke-32 atau dengan 3 laga tersisa, Bali United merajai klasemen dengan 69 poin selisih 3 poin dari Persib di Peringkat ke 2 dengan 66 poin. Dilihat dari segi permainan, Bali United memang cukup menjanjikan musim ini. Dari 31 pertandingan, Serdadu Tri Dadu meraih 21 kemenangan, 6 seri, dan hanya 4 kekalahan. 

Untuk jumlah gol, anak asuh Stefano Cugura mengumpulkan 52 gol dengan 22 kemasukan, dimana kapten Ilya Spasojevic berhasil menjadi top skor sementara dengan 21 gol. Dengan kata lain, hampir separuh gol Bali United dicetak oleh Spaso. Ini pertanda bahwa untuk urusan pencetak gol, Bali punya striker handal. Secara statistik, dari 21 gol Spaso tersebut adalah hasil dari 91 shots dengan 51 yang on-target. Sebuah catatan yang bagus untuk sekelas striker dengan usia yang sudah tidak muda lagi. Sedangkan Persib Bandung di posisi runner-up mengumpulkan 20 kemenangan, 6 seri, 5 kekalahan, 46 gol memasukkan, dan  20 kali kemasukan gol.

Ini merupakan detik-detik yang sangat menegangkan. Bali United berpeluang menjadi jawara tahun ini, di sisi lain Persib Bandung bisa saja menjegal Bali andai anak asuh Teco tersebut gagal meraih poin penuh di sisa laga yang ada. 

Di Match Day ke-32 ini Bali United akan berduel dengan Laskar Sapi Kerrab Madura United. Apabila berhasil menang, maka gelar juara tahun ini “sah” diraih oleh Ilya Spasojevic dan teman-tema meskipun kalah dalam dua pertandingan yang tersisa. Hal itu dikarenakan Bali United unggul head to head atas Persib Bandung. Jadi, laga versus Madura adalah partai finalnya Serdadu Tri Dadu. Owner Bali United Yabes Tanuri mungin sedang menghitung-hitung besaran bonus yang akan diberikan pada para pemainnya.

Kondisi yang cukup menguntungkan Bali adalah Persib Bandung harus menghadapi laga berat versus Persebaya Surabaya. Dijamin tidak mudah pastinya. Persebaya akan bertarung habis-habisan untuk mengamankan tempat ketiga, karena mereka hanya unggul selisih gol atas Bhayangkara FC di tempat ke-4 dengan poin sama 59 poin. Di tempat ke-5 ada Arema dengan 58 poin yang juga siap-siap menyodok ke posisi ke-3. Ketat dan kompetitif. Sebagai catatan,klub yang finis di peringkat dua akan lolos langsung ke babak penyisihan grup Piala AFC 2023. Sedangkan klub peringkat 3 akan menjalani babak play-off untuk mendapatkan tiket babak penyisihan grup.

Menariknya, Persebaya, Arema FC, dan Bhayangkara FC sudah mengantongi Lisensi Klub Profesional AFC yang keluar Januari 2022 kemarin, itu artinya, ketiganya punya kans besar tampil dan bersaing di kancah internasional. Namun, mereka harus memenangkan 3 pertandingan yang tersisa musim ini.

Di papan bawah, klub dengan medali juara liga indonesia terbanyak yaitu Persipura terancam degradasi dan menorehkan tinta kelam sepanjang sejarah berdirinya klub tersebut. Saat ini, anak asuh Alfredo Vera berada di posisi 16 dengan 27 poin hasil dari 7 kemenangan, 9 seri, dan 15 kekalahan. 
Yang sedikit melegakan Tim berjuluk Mutiara Hitam ini adalah mereka terpaut 6 poin dari peringkat 17 Persela Lamongan. Secara matematis, Persela harus memenangkan seluruh laga sisa dan berharap Persipura kalah di semua laga sisa agar bisa bertahan di Liga 1, dan sepertinya itu adalah sangat sulit. Apalagi, di pekan ke-32 Persela harus bertarung menghadapi salah satu tim kuat yaitu Bhayangkara FC. Sedang Persipura sendiri akan menghadapi PSS Sleman, tim yang juga berpeluang degradasi ke Liga 2. PSS Sleman bertahan di posisi 14 setelah dikalahkan PSIS Semarang 1-0. Kekalahan tersebut membuat tim Elang Jawa berjarak enam poin dengan Persipura yang berada di batas zona merah. 

Bagaimana dengan Pulau Sumatera? Iya, musim depan dipastikan Liga 1 tanpa satupun tim dari Pulau Andalas ini karena satu-satuya wakil Sumatera di Liga 1 tahun ini Tim Lantak Laju Persiraja sudah divonis degradasi ke Liga 2. Dari 31 kali main, Persiraja hanya menang 2 kali, imbang 7 kali, dan sisanya adalah kekalahan. 

Jadi, tim mana yang akan menemani Persiraja ke Liga 2? Persela, Persipura, atau Barito? Kemudian, benarkah Bali akan menjadi jawara tahun ini?atau malah Maung Bandung yang akan menambah koleksi pialanya?

“Samo-samo kito caliak?”
Salam Olahraga, Salam Teh Talua Angek


Tag :#liga1

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com