HOME EKONOMI KOTA PADANG

  • Senin, 21 Juni 2021

MANAJEMEN BANK NAGARI PAPARKAN PROGRES PERSIAPAN KONVERSI MENJADI BANK UMUM SYARIAH

Jajaran direksi dan komisaris Bank Nagari
Jajaran direksi dan komisaris Bank Nagari

Padang (Minangsatu) - Jelang pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) luar biasa terkait persiapan konversi Bank Nagari menjadi Bank Umum Syariah pada Selasa 22 Juni 2021 mendatang, Bank Nagari telah melakukan persiapan dan melengkapi persyaratan untuk kebutuhan konversi tersebut. 

Direktur Utama (Dirut) PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Nagari, Muhammad Irsyad saat jumpa pers, Sabtu (19/6) mengatakan, sejak keluarnya keputusan RUPS tentang konversi Bank Nagari menjadi Bank Umum Syariah pada tanggal 30 November 2019, pihaknya langsung melakukan persiapan untuk melengkapi persyaratan. 

"Kemudian jajaran Direksi dan Komisaris diminta dan ditugaskan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut dan berhubungan dengan konversi tersebut," kata Irsyad. 

Persiapan awal yang langsung dilakukan adalah melakukan studi banding, membentuk Tim Project management konversi, menyusun work plan atau rencana kerja, mempersiapkan SDM dengan memberikan Pelatihan terkait dengan Perbankan Syariah, menunjuk konsultan pendamping dan persiapan-persiapan lainnya. 

Seiring berjalannya waktu, upaya persiapan persyaratan tersebut sempat terganggu dengan adanya wabah pandemi Covid-19 sejak bulan Maret 2020 yang tidak hanya menjadi masalah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) saja, tapi juga menjadi masalah global. 

Namun, di tengah-tengah keterbatasan tersebut, manajemen dan seluruh karyawan Bank Nagari tetap serius dan bersungguh-sungguh mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut dengan pemenuhan perizinan. 

Diantara persiapan perizinan yang menyita waktu dan tenaga adalah meminta pernyataan dari nasabah yang dilakukan secara door to door bahkan dilakukan juga di hari libur. 

Irsyad mengungkapkan, persiapan meminta pernyataan nasabah tentu sangat banyak karena sesuai dengan jumlah nasabah itu sendiri. Untuk itu dalam meminta pernyataan nasabah dilakukan berdasarkan metode yang lazim dalam suatu kajian.

Untuk nasabah Giro, jumlah Customer Information File (CIF) yang harus diminta yakni sebanyak 15 ribu lebih CIF. Dari 15 ribu CIF nasabah giro, Bank Nagari berhasil mendapatkan pernyataan sebanyak hampir 14 ribu atau sebesar 91,33 persen.
 
Kemudian, Irsyad melanjutkan, dari 1,8 juta nasabah penabung, didapatkan sampel yang mewakili secara Pareto sebanyak 80.888 CIF dan yang telah dimintakan pernyataan sebanyak 71.348 CIF atau 88,21 persen. 

"Artinya sejak pandemi Covid-19 sampai bulan Mei ini, kami tetap bekerja mempersiapkan konversi ini dengan baik," jelasnya. 

Lebih lanjut Irsyad menyampaikan, untuk nasabah deposito, jumlah permintaan pernyataan yang telah dilakukan yakni sebanyak 10.334 CIF dari 10.899 CIF atau 94,82 persen. Jumlah tersebut sudah mewakili dari nasabah deposito Bank Nagari. 

Sementara untuk nasabah kredit, Bank Nagari telah mendapatkan pernyataan sebesar 96 persen dari 110.190 CIF 

"Tentunya dengan jumlah itu, tingkat akurasinya sangat tinggi," ujar Irsyad. 

Dengan sudah didapatkan pernyataan dari nasabah tersebut diatas, maka sudah cukup memadai untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan perizinan ke OJK. 

Selanjutnya dari persyaratan perizinan, Irsyad menjelaskan, terdapat 16 persyaratan yang harus dipenuhi oleh Bank Nagari sesuai dengan ketentuan OJK yang berlaku.

Sebagian besar dari persyaratan itu dapat dikatakan telah terpenuhi sehingga dalam masalah pengajuan perizinan secara internal bank sudah tidak diragukan lagi. 

Dengan hampir dipenuhinya persyaratan perizinan konversi tersebut, Bank Nagari telah siap untuk menghadapi RUPS luar biasa terkait penetapan konversi Bank Nagari menjadi Bank Umum Syariah. 

"Kami minta doa dan dukungan dari berbagai stakeholder dan masyarakat untuk sama-sama mendukung Bank Nagari dalam memajukan perekonomian masyarakat Sumbar," tukasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Utama (Komut) Bank Nagari, Benni Warlis Dt Tan Batuah mengapresiasi kerja keras Direksi dan seluruh karyawan karena tentu tidaklah suatu hal mudah melakukan kegiatan ditengah pandemi tanpa menganggu kegiatan operasional bank.

Selanjutnya Benni Warlis menyampaikan, hasil RUPS pada tanggal 30 November 2019 silam tentang konversi Bank Nagari menjadi Bank Umum Syariah merupakan suatu amanah yang harus dipersiapkan oleh jajaran Direksi dan Komisaris Bank Nagari dengan sebaik-baiknya.

Ia menambahkan, Bank Nagari sendiri telah melakukan berbagai persiapan diantaranya Sumber Daya Manusia (SDM), Informasi dan Teknologi (IT), dan persiapan lainnya. 

Pihaknya juga menilai, persiapan atas persyaratan yang harus dipenuhi bank secara umum telah siap dan saat ini pengembangan core banking system syariah segera dilakukan.

Ke depan, Benni Warlis yang juga seorang Mubaligh menghimbau kepada semua pihak terkait, seperti MUI, Perguruan Tinggi, Organisasi Keagamaan, Tokoh Masyarakat, LKAAM, Bundo Kanduang serta MES untuk bersama-sama melakukan literasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya ekonomi syariah.

Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama Bank Nagari ini mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur atas dorongan yang luar biasa dalam proses persiapan ini dengan langsung berkunjung dan berkomunikasi dengan beberapa deposan corporate.

Dan pada hari Kamis yg lalu, Pak Gubernur juga berkunjung dan berkoordinasi dengan jajaran Direksi Bank Syariah Indonesia (BSI) Pusat dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Jakarta yang di dampingi oleh Benni Warlis, Komisaris Utama Bank Nagari dan Syafrizal, Direktur Operasional Bank Nagari. Sebagai salah satu bentuk penguatan Bank Nagari menuju konversi menjadi Bank Umum Syariah.

Beliau juga mengapresiasi dorongan yang telah diberikan oleh Prof. DR. Ahmad Wira, DR. Sobri dan Mulyadi Muslim Lc MA selaku pengurus MES Sumatera Barat.*


Wartawan : TE
Editor : Benk123

Tag :#banknagari

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com