HOME EKONOMI KABUPATEN LIMAPULUH KOTA
- Minggu, 17 September 2023
Kisah Serda Masrizal, Terinspirasi Ekonomi Keluarga Hingga Bermanfaat Bagi Masyarakat
Kisah Serda Masrizal, Terinspirasi Ekonomi Keluarga Hingga Bermanfaat Bagi Masyarakat
Oleh: Fegi Andriska Putra
Payakumbuh (Minangsatu) - Pagi itu langit terlihat mendung. Matahari pagi pun tidak terlihat karena ditutupi awan putih yang sedikit kehitaman. Waktu menunjukkan pukul 10.00 WIB. Kendati mendung, hijaunya hamparan sawah dan indahnya pemandangan Lembah Harau masih enak dipandang dengan mata telanjang dari Jorong Taratak, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Hari itu, Selasa (12/09/2023).
Dari pondok kayu berwarna merah muda, terdengar suara paruh burung bersentuhan dengan kayu yang menjadi tempat makannya. Begitu pun dengan suara khas burung itu sendiri yang terdengar jelas di telinga. Suara burung itu berasal dari kandangnya. Dari suara yang terdengar, bisa dipastikan bahwa burung itu berjumlah tidak sedikit. Ternyata itu adalah burung puyuh petelur.
Dari kandang puyuh berukuran besar itu, keluarlah seorang prajurit TNI sambil mendorong gerobak sorong berwarna hijau. Gerobak sorong itu berisi kotoran burung puyuh yang dia angkut untuk dibuang ke tempat pembuangan yang sudah disiapkan. Dia adalah Sersan Dua (Serda) Masrizal, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Komando Rayon Militer (Koramil) 02 Pangkalan, Komando Distrik Militer (Kodim) 0306/50 Kota.
Dalam kandang berdinding kayu dan beratap seng itu terdapat kandang-kandang kecil berukuran panjang 25 meter tinggi 2 meter dan lebar 90 sentimeter yang juga terbuat dari kayu. Masing-masing kandang terdiri dari enam tingkat. Selain itu, juga terdapat kandang khusus untuk bibit puyuh.
Dari dalam kandang bertingkat, puyuh petelur menikmati makanan yang disuguhkan Serda Masrizal bersama karyawannya pada tempat makan yang sudah disiapkan. Begitu pun dengan alat minumnya yang selalu terisi dengan air bersih yang diambil langsung pada sumber mata air, tidak jauh dari lokasi kandang.
Ditengah kesibukan Serda Masrizal, karyawan atau pekerja yang berjumlah tujuh orang juga dengan sigap mengerjakan setiap pekerjaan masing-masing, diantaranya menyiapkan makanan untuk puyuh, memanen telur, membersihkan kandang, membuang kotoran puyuh, memastikan air minum lancar dan menyusun telur yang sudah dipanen dikertas telur serta berbagai pekerjaan lainnya. Sesekali mereka saling berinteraksi terkait hal-hal yang perlu dikerjakan. Dengan penuh kecermatan, Serda Masrizal menerangkan kepada mereka apa-apa saja yang akan dilakukan.
Serda Masrizal sudah menggeluti usaha ternak puyuh petelur sejak tahun 2017. Awalnya, suami tercinta dari Asniwati, S.Tr.Keb itu mendapat ide untuk terjun sebagai peternak puyuh petelur karena sering bertemu dan berbincang dengan masyarakat terkait dunia usaha. Dia memang sedang mencari sumber pemasukan lain untuk menghidupi ekonomi keluarga ditengah menjalani aktivitas sebagai prajurit TNI aktif. Memiliki pekerjaan sampingan untuk menambah pemasukan keluarga tentu boleh-boleh saja, asal tidak mengganggu pekerjaan utama.
"Saya mendapat ide beternak puyuh dari masyarakat. Saya melihat, sejak dia beternak puyuh dari hari ke bulan grafiknya ada peningkatan. Saya sangat tertarik untuk mencoba. Saya bicarakan dengan istri dan dia setuju. Akhirnya kita mulai secara perlahan. Inspirasi saya selain hobi beternak, juga ingin menambah pemasukan selain dari gaji sebagai abdi negara," kata Serda Masrizal di lokasi kandang puyuh miliknya Jorong Taratak, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota.
Lahan yang dijadikan untuk membangun kandang puyuh merupakan tanah milik masyarakat yang dia sewa. Awalnya diisi dengan 2.000 ekor bibit puyuh petelur. Seiring berjalannya waktu, kandang bertambah dan puyuh petelur pun meningkat cukup signifikan. Dari yang awalnya 2.000 ekor meningkat menjadi 5.000 ekor, 8.000 ekor hingga pernah menyentuh angka 24.000 ekor pada tahun 2019.
Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Pada awal tahun 2020, usaha ternak puyuh petelur yang digeluti Serda Masrizal mengalami kesulitan hingga gulung tikar. Penyebabnya tidak lain adalah terjadinya pamdemi Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 yang menyerang dunia. Tak ada pergerakan orang antar wilayah di Indonesia. Pengiriman telur tidak bisa dilakukan, penyuplai makanan dan vaksin untuk puyuh tidak ada. Hingga akhirnya, dengan berat hati pria kelahiran Sarilamak 20 Desember 1981 itu memutuskan untuk menutup usahanya.
Hari berganti bulan dan bulan berganti tahun. Kehidupan kelam pandemi Covid-19 akhirnya berakhir. Pada Rabu, 21 Juni 2023 Presiden RI Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia dan beralih menjadi endemi.
Hal itu menjadi berita bagus bagi dunia usaha. Kesempatan tersebut tak disia-siakan Serda Masrizal. Dia kembali merintis usaha beternak puyuh petelur. Saat ini populasi puyuh petelur yang sudah bisa menghasilkan ada sebanyak 10.000 ekor. Namun, masih ada kandang-kandang yang masih kosong, wajar karena baru kembali memulai.
"Pasca pandemi Covid-19 kita mencoba untuk merintis kembali. Alhamdulillah populasi puyuh petelur kita sudah ada sebanyak 10.000 ekor. Sudah bisa kita panen telurnya setiap hari. Selain itu, kita juga baru kedatangan bibit baru sebanyak 10.000 ekor. Bibit baru ini nantinya untuk mengisi kandang-kandang yang masih kosong," ujarnya.
Usaha beternak puyuh petelur diakui Serda Masrizal cukup menjanjikan. Apalagi, saat ini harga telur puyuh dipasaran dinilai cukup stabil. Dari 10.000 ekor puyuh bisa menghasilkan pendapatan bersih lebih kurang Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per hari.
Bermanfaat Bagi Masyarakat
Kehadiran usaha puyuh petelur milik Serda Masrizal di Jorong Taratak, Nagari Sarilamak memberi manfaat kepada masyarakat sekitar. Masyarakat banyak yang berprofesi sebagai petani. Berbagai macam kegiatan pertanian dilakukan masyarakat setempat, diantaranya budi daya padi, jagung, singkong, pisang, sayuran dan kegiatan pertanian serta perkebunan lainnya. Ada juga yang beternak ikan lele.
Puyuh merupakan unggas yang dapat menghasilkan kotoran dalam jumlah yang cukup banyak. Bau kotoran puyuh relatif tidak menyengat dibandingkan dengan kotoran unggas lainnya. Kandungan protein atau nitrogen pada kotoran puyuh cukup tinggi, kotoran puyuh dapat digunakan sebagai pupuk organik pada tanaman dan pakan ikan, salah satunya ikan lele.
"Dari 10.000 ekor burung puyuh, setiap harinya menghasilkan lebih kurang satu karung kotoran. Nah, kotoran puyuh ini sangat besar manfaatnya. Usai kita bersihkan dari kandang, kotoran ini akan kita tumpuk pada tempat yang sudah kita siapkan. Lalu masyarakat bisa memanfaatkan kotoran ini untuk kegiatan pertanian, perkebunan dan peternakan milik mereka," ungkap ayah dari Bagas Adiwitya Braja, Catrin Aqila Zalni, Humairah Aqila Zalni dan Nada Aqila Zalni itu.
Lokasi peternakan puyuh petelur milik Seda Masrizal cukup dekat dengan pemukiman. Dengan begitu, masyarakat setempat dengan mudahnya datang langsung ke lokasi kandang untuk membeli telur puyuh dengan harga yang relatif murah dari harga yang ada di pasar atau pengepul. Tidak hanya itu, masyarakat yang suka menikmati lezatnya daging burung puyuh, juga bisa membeli puyuh yang tidak lagi produktif atau afkir kepada Serda Masrizal.
"Ketika puyuh kita tidak lagi produktif, kita akan melakukan pembongkaran kandang. Nah, lebih kurang 10 hari menjelang pembongkaran akan kita informasikan kepada masyarakat ataupun kawan-kawan yang biasa membeli. Biasanya, sebelum hari pembongkaran, puyuh afkir kita sudah habis terjual,” kata pria yang hobi menembak itu.
Hadirnya usaha peternakan puyuh petelur milik Serda Masrizal juga membuahkan berkah bagi kelangsungan ekonomi masyarakat. Sampai saat ini peternakan tersebut telah menyerap tujuh orang tenaga kerja. Bahkan para pekerja tersebut disiapkan langsung tempat tinggal di lokasi peternakan.
"Pekerja kita saat ini brjumlah tujuh orang. Mereka adalah masyarakat sekitar. Mereka kita bina dari awal, kita arahkan dan kita sediakan tempat tinggal di sini. Alhamdulillah, mereka senang dan betah bekerja di tempat kita," tutur prajurit yang terbilang gesit itu.
Sementara itu, Irwandi salah seorang karyawan di peternakan tersebut mengatakan bahwa dirinya sudah bekerja lebih kurang empat tahun bersama Serda Masrizal. Menurutnya, Serda Masrizal merupakan pribadi yang baik, tidak sombong, mau berbagi, tagas dan bisa membagi waktu antara pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan.
"Bekerja disini tidak hanya membantu saya dan keluarga dalam hal ekonomi saja, akan tetapi saya juga banyak belajar bagaimana cara beternak puyuh, mengembangkan usaha dan disiplin waktu. Bapak Masrizal merupakan pribadi yang baik, tidak sombong dan mau berbagi ilmunya kepada kami para pekerja," ungkapnya.
Sudah Ada Pembeli Tetap
Memiliki pengalaman bertahun-tahun sebagai peternak puyuh petelur, Serda Masrizal tidak terlalu susah memasarkan hasil panen telur puyuh miliknya. Selain rutin dibeli masyarakat sekitar untuk dikonsumsi sehari-hari, telur puyuh miliknya juga dipasarkan di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat melalui pedagang keliling atau pedagang ngampas. Tidak hanya itu, telur-telur tersebut juga dikirimkan atau dipasarkan ke provinsi tetangga, diantaranya Riau, Jambi, Medan dan provinsi lainnya.
"Pengepul juga rutin datang untuk mengambil pesanan. Sebelum mengambil, biasanya para pengepul memesan dulu jauh-jauh hari. Dalam mengirimkan pesanan telur, kita juga ada memakai jasa pengiriman paket ekspedisi. Jadi kita bekerjasama dengan jasa pengiriman ekspedisi yang ada di daerah kita ini," ujar alumni SD Impres Sarilamak, SMPN 3 Tarantang dan STM Kosgoro Payakumbuh itu.
Didukung Dandim 0306/50 Kota
Berbagai macam kegiatan positif yang digalakkan Babinsa diwilayah Kodim 0306/50 Kota mendapat dukungan dan apresiasi dari Dandim 0306/50 Kota Letkol Inf. Adri Asmara Yudha. Menurutnya, inovasi atau karya yang ditampilkan para Babinsa dalam rangka memaksimalkan tugas, kuhususnya tugas untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat diwilayah masing-masing sudah efisien.
"Kita memberikan apresiasi setingggi-tingginya kepada Babinsa Kodim 0306/50 Kota. Kita berikan ruang dan waktu bagi mereka untuk melakukan karya-karya lebih, agar bisa membantu mengatasi kesulitan rakyat disekelilingnya. Untuk melakukan hal itu kita memberikan arahan, petunjuk dan perintah tugas untuk mereka," ucap Dandim Letkol Inf. Adri Asmara Yudha ketika ditemuai di ruang kerjanya, Rabu (13/9/2023).
Dandim menyebut, bahwa Babinsa diwilayah Kodim 0306/50 Kota yang berprestasi bakal dilaporkan kepada komando atas. Untuk mengapresiasi kinerja prajurit Babinsa tersebut katanya, komando atas bakal memberikan penghargaan.
"Khusus untuk Babinsa kita yang punya prestasi kita laporkan kepada komando atas. Nah, beberapa diantaranya akan menerima penghargaan. Penghargaan tersebut merupakan bentuk dukungan atau motivasi kepada mereka, dengan harapan bisa memotivasi rekan-rekan Babinsa yang lain untuk berkarya lebih baik lagi," katanya.
"Dalam mewujudkan terciptanya kemanunggalan TNI dengan rakyat, rekan-rekan Babinsa kita diwilayah mereka masing-masing berinovasi untuk membantu masyarakat di berbagai bidang. Seperti Serda Masrizal yang bergerak di bidang ketahanan pangan. Dia memiliki peternakan burung puyuh, ada ribuan burung puyuh di peternakannya. Nah ini kan bagus, selain bisa meningkatkan taraf perekonomian keluarganya tanpa mengganggu pelaksanaan tugas, yang bersangkutan juga bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Tentu itu bisa mengatasi kesulitan masyarakat, membuka lapangan pekerjaan dan memberikan keterampilan kepada masyarakat," tambah Dandim.
Untuk membantu Babinsa dalam melaksanakan kegiatan, Kodim 0306/50 Kota menerima bantuan 40 unit sepeda motor. Bantuan itu katanya, bakal dimanfaatkan untuk Babinsa yang melaksanakan tugas di wilayah pelosok.
"Kita baru saja menerima bantuan dari komando atas berupa 40 unit sepeda motor. Dukungan ini tentu sangat membantu Babinsa kita dalam melaksanakan tugas, karena Babinsa kita banyak yang bertugas di pelosok atau daerah yang sulit dijangkau. Sehingga dukungan dari komando atas serta juga merupakan program kerja kita, maka Babinsa kita akan semakin maksimal dalam bertugas," ujarnya.
Dandim berharap agar Babinsa jajaran Kodim 0306/50 Kota terus berbuat dan melaksanakan delapan wajib TNI, yakni bersikap ramah tamah terhadap rakyat, bersikap sopan santun terhadap takyat, menjunjung tinggi kehormatan wanita, menjaga kehormatan diri di muka umum, senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaannya, tidak sekali-kali merugikan rakyat, tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat serta menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.
"Pesan kita kepada rekan-rekan Babinsa, jangan pernah surut langkahnya untuk berbuat dan melaksanakan delapan wajib TNI, terutama yang ke delapan. Itu agar betul-betul dilaksanakan, karena disitulah peran kita dalam hal pembinaan teritorial untuk menjalin terciptanya kemanunggalan TNI dengan rakyat," pesan Dandim dengan tegas.
Editor : melatisan
Tag :#Serda Masrizal #burung puyuh
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
MAKIN SERIUS TINGKATKAN PRODUKSI GAMBIR, GUBERNUR MAHYELDI SIAPKAN PERGUB TATA NIAGA PRODUK TURUNAN
-
PASAR MURAH PEMKAB LIMAPULUH DISERBU MASYARAKAT
-
HARGA KOLANG KALING MENINGKAT DI BULAN RAMADHAN
-
JELANG RAMADHAN, HARGA BAHAN POKOK DI LIMAPULUH KOTA NAIK
-
KUNJUNGI KEBUN KOMPOL RUSSIRWAN, BUPATI SAFARUDDIN KAGET DAN TERHARU
-
EFISIENSI DAN INOVASI DI ERA DIGITAL PEMANFAATAN APLIKASI SISTEM CERDAS PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI
-
MEMBANGUN BUDAYA PENULISAN BUKU: PERAN AKTIF DOSEN DAN STRATEGI UNIVERSITAS DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
-
AJARAN DAN KARAKTER DALAM PERMAINAN ANAK
-
ATASI TRAUMA PASCA BENCANA DENGAN BERMAIN
-
SURGA TERSEMBUNYI SUMATERA BARAT, PESONA ALAM YANG JARANG DIJAMAH