- Rabu, 11 September 2019
Jaga KPK; Benny Rhamdani: Perkuat Kewenangannya, Jangan Tebang Pilih!
Jakarta (Minangsatu) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak boleh dilemahkan. Memperkuat KPK wajib hukumnya. Tetapi, isu pelemahan KPK yang muncul dari internal lembaga anti rasuah itu jangan menjadi modus dan alat manipulatif buat menutupi kelemahan mereka sendiri.
Demikian pernyataan tertulis Ketua Komite I DPD RI Benny Rhamdani yang disiarkan Selasa (10/9). Pada pernyataan tertulis berjudul JAGA KPK, Dengan Memperkuat Kewenangannya dan juga Mengkritisinya, Benny Rhamdani menegaskan,"Saya mengambil posisi 1000% sebagaimana judul dKPK jangan dilemahkan itu sudah pasti. Memperkuat KPK itu wajib hukumnya," tukasnya.
Lebih jauh, Benny menulis: Tapi terkait rame-rame isu pelemahan KPK yang yang selalu muncul musiman dan dihembuskan oleh internal KPK (Komisioner, Penyidik dan Staf), yang akhirnya mendapat gelombang dukungan publik, jangan juga ini menjadi Modus Operandi dan menjadi alat manipulatif untuk menutupi kelemahan KPK itu sendiri.
Pemberantasan korupsi yang sering dinilai bahkan oleh publik (dalam beberapa kasus) tampak tebang pilih dan bersifat sampling, itu bisa dinilai sebagai bentuk pelemahan KPK yang dilakukan oleh Internal KPK (Pimpinan dan Penyidik). Buktinya Kasus besar seperti BLBI, Century, Hambalang, E-KTP, Proyek yang melibatkan Komisi V DPR RI dan beberapa Kasus dugaan Kejahatan Korupsi besar lainnya, KPK seolah takut menyeret semua orang besar yang terlibat.
Akhirnya, melihat pemberantasan Korupsi yang terasa tebang pilih atau bersifat sampling, serta munculnya Gelombang teriakan Lawan Pelemahan KPK khususnya yang dilakukan oleh pihak internal KPK, tidak sekedar cara yang tampak dan terkesan manipulatif, tapi juga ibarat "MALING TERIAK MALING".
JUJUR ITU HEBAT, yang selama ini menjadi slogan KPK, ternyata di distorsi oleh KPK sendiri. Dan pelemahan KPK sesungguhnya sudah lama terjadi dan dilakukan oleh KPK itu sendiri. Slogan Jujur Itu Hebat seolah-olah hanya seruan bagi pihak lain, tapi tidak berlaku bagi KPK itu sendiri. Sepertinya KPK Lupa, bahwa Prilaku Tidak Jujur itu adalah sifat yang hanya menjadi Miliknya Para Penipu dan Para Pecundang.
Sekali lagi,
Jika KPK tidak ingin dituduh banci, standar ganda dan manipulatif, lalu kenapa setengah hati dalam pemberantasan korupsi dan takut menyeret semua perampok dan Penjarah uang negara yang terlibat dalam kasus BLBI, Century, Hambalang, E-KTP dan kasus kejahatan Penggarongan Uang Negara dan uang rakyat yang lainnya.
Sesungguhnya,
Jika KPK tidak punya nyali menuntaskan dan menyeret seluruh yang terlibat dalam kasus BLBI, Century, Hambalang, E-KTP dan kejahatan Korupsi lainnya, maka sesungguhnya KPK sama Bajingan dan brengseknya dengan Para Koruptor itu sendiri.
1000% Saya akan tetap dukung KPK untuk tetap ada dan diperkuat kewenangannya.
Tapi tetap mengkritisi KPK secara kedalam adalah cara kita semua untuk menjaga KPK agar tidak lupa diri atas sejarah untuk apa dia dilahirkan, agar KPK tidak khianat atas mandat sucinya dan agar KPK tidak punah dari muka bumi dimana dia berada.
Amin.
Editor : T E
Tag :#dpdri #benny rhamdani #jaga kpk
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
ANDRE ROSIADE:'MESKIPUN KALAH DI SUMBAR, KOMITMEN PAK PRABOWO UNTUK MEMBANGUN SUMBAR TIDAK AKAN LUNTUR'
-
PRABOWO-GIBRAN MENANG DI QUICK COUNT, INI KOMENTAR ANIES
-
RAPIMNAS KAI: 110 ORGANISASI EKONOMI RAKYAT UMKM DIE HARD PRABOWO GIBRAN MENANG SATU PUTARAN
-
TAK EFEKTIF, AMIN AKAN HAPUSKAN MERDEKA BELAJAR
-
CAPRES PRABOWO SUBIANTO KE PWI PUSAT; VISI SAYA INDONESIA MAKMUR DAN SEJAHTERA
-
STRATEGI PENGATURAN PEMAJUAN KEBUDAYAAN SUMATERA BARAT (BAGIAN TERAKHIR DARI TIGA TULISAN)
-
PADANG KOTA KULINER DUNIA
-
PRESKRIPSI PEMAJUAN KEBUDAYAAN DALAM KONTEKS SUMATERA BARAT (BAGIAN KEDUA DARI TIGA TULISAN)
-
PEMAJUAN KEBUDAYAAN DALAM KONTEKS SUMATERA BARAT: KONSEP DAN TANTANGAN KEBIJAKAN (BAGIAN KESATU DARI TIGA TULISAN)
-
62 TAHUN BANK NAGARI, LAJU BERSAMA DIGITALIASI