- Selasa, 24 Desember 2019
Jam Gadang, Icon Bukittinggi Rayakan Tahun Baru
Jam Gadang, Icon Bukittinggi Rayakan Tahun Baru
Oleh Romy Kelvindo dan Afif Aidil Saputra
Tak terasa kita berada di penghujung tahun 2019. Tak terasa kita akan menutup lembaran cerita yang terangkai penuh dengan suka cita. Apa yang terjadi di tahun 2019 akan kita simpan sebagai kenangan dan pembelajaran agar kita tidak mengulang kesalahan yang sama. Jadikan tahun ini penuh arti dan tahun esok penuh harapan.
Tahun baru identik dengan pesta dan perayaan kembang api yang meriah. Seperti perayaan tahun baru di Sumatera Barat, biasanya yang paling meriah diadakan di Kota Bukittinggi. Tepatnya di Jam Gadang Bukittinggi, sebagai icon kota wisata. Perayaan tahun baru di Jam Gadang sudah menjadi tradisi oleh masyarakat Kota Bukittinggi dan sekitarnya.
Di setiap perayaan tahun baru memiliki sisi positif dan sisi negatif dalam perayaannya. Pada sisi positifnya kita bisa berkumpul dan melakukan kegiatan positif dengan keluarga dan orang terdekat kita. Dan sisi negatifnya seperti masalah lingkungan.
Seperti yang kita ketahui, umumnya perayaan tahun baru yang dilaksanakan di Jam Gadang Bukittinggi menimbulkan masalah yang berkaitan dengan lingkungan, seperti masalah sampah plastik yang jumlahnya bertambah secara signifikan. Banyak sampah yang bertebaran, sehingga Jam Gadang yang indah karena kebersihannya menjadi kumuh, dipenuhi oleh sampah dan kerusakan taman karena terinjak oleh pengunjung tahun baru. Pengunjung masih belum menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan konservasi.
Seperti yang kita ketahui, sampah plastik tidak baik bagi lingkungan karena penguraian dari sampah plastik sangat lama hingga puluhan tahun. Peningkatan jumlah sampah plastik merupakan masalah serius bagi lingkungan. Hal ini yang terjadi di Jam Gadang pada setiap pergantian tahun baru yang sangat meresahkan.
Sebagai contohnya pada perayaan pergantian tahun baru 2016 yang lalu masyarakat Kota Bukittinggi mengadakan perayaan tahun baru di Jam Gadang. Pada perayaan tahun baru tersebut taman yang ditumbuhi berbagai tanaman rusak sekitika oleh masyarakat karena terinjak oleh masyarakat yang berdesakkan untuk merayakan tahun baru tersebut. Setelah dengan kejadian tersebut pemkot Bukittinggi mengalami kerugian. Hal itu sangat disayangkan oleh Pemkot Bukittinggi, sehingga melarang adanya perayaan pergantian tahun baru di Jam Gadang.
Dengan adanya kejadian seperti ini kita sebagai masyarakat harus dapat memahami dan berfikir tentang apa yang akan terjadi pada lingkungan disekitar kita akibat aktifitas yang kita lakukan. Jangan sampai hal kecil yang dilakukan secara bersama-sama mengganggu dan merusak lingkungan disekitar kita. Mari budayakan mengurangi pemakaian plastik dalam kehidupan sehari-hari, dan budayakan membuang sampah pada tempatnya.
Tag :#opini romy kelvindo #jam gadang
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SEMUA ADA AKHIRNYA
-
PERKEMBANGAN TERKINI PENGGUNAAN BIG DATA DI SISTEM E-GOVERNMENT
-
MERASA PALING HEBAT, JANGAN MAIN LABRAK SAJA
-
PEMANFAATAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK E-GOVERNMENT
-
ANGGOTA DEWAN JANGAN SEKADAR JADI TUKANG SALUR PROYEK
-
SEMUA ADA AKHIRNYA
-
PERKEMBANGAN TERKINI PENGGUNAAN BIG DATA DI SISTEM E-GOVERNMENT
-
MERASA PALING HEBAT, JANGAN MAIN LABRAK SAJA
-
KALA NOFI CANDRA MENEBUS JANJI KE TANAH SUCI
-
PEMANFAATAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK E-GOVERNMENT