HOME PEMBANGUNAN KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

  • Selasa, 6 Oktober 2020

Gubernur Sumbar Berharap, Monumen Bela Negara PDRI Di Koto Tinggi, Tetap Dibantu Kementrian Terkait

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, mengunjungi Koto Tinggi, kab. Limapuluh Kota, lokasi pembangunan Monumen Bela Negara PDRI, bersama sejumlah pimpinan militer dan kepolisian, Selasa (6/10/2020).
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, mengunjungi Koto Tinggi, kab. Limapuluh Kota, lokasi pembangunan Monumen Bela Negara PDRI, bersama sejumlah pimpinan militer dan kepolisian, Selasa (6/10/2020).

Limapuluh Kota (Minangsatu) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno berkunjung ke kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (6/19/2020), untuk melihat langsung proyek nasional ; Monumen Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi.

Selain Gubernur Irwan Prayitno juga dihadiri oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol. Rudi Sumardiyanto, SH, MH, Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Arief Gajah Mada, Danlantamal II Laksamana Pertama TNI Dafit Santoso, Danlanud dan beberapa perwira tinggi lainnya.

Sejarah perjalanan kemerdekaan Republik Indonesia pernah melewati masa krisis ketika Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta serta sejumlah menteri ditangkap dan diasingka Belanda dalam Agresi Militer II pada 22 Desember 1948. Sementara Jogyakarta jatuh ketangan belanda. Namun keberadaan Republik Indonesia dapat diselamatkan dengan dibentuknya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yg berpusat di Kototinggi.

"Monumen PDRI ini bisa menjadi salah satu pengingat bahwa PDRI adalah penyelamat bangsa Indonesia," ucap Irwan Prayitno.

Menurut Irwan Prayitno, hadirnya PDRI, maka tujuan agresi militer Belanda sesungguhnya telah gagal. Sebab, eksistensi Indonesia dapat terus berlangsung, sekalipun ibu kotanya (Yogyakarta) digempur habis-habisan dan pucuk pimpinannya ditangkapi.

"Jadi disinilah tempat dimana PDRI dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara berjuang menyelamatkan bangsa Indonesia," kata Gubernur Sumbar.

PDRI bergerilya selama tiga bulan disini melawan Belanda. Walaupun beberapa daerah di Sumatera juga melakukan gerilya tapi hanya Koto Tinggi yang paling lama dan banyak memakan korban. Itu sebabnya dibangun monumen Bela Negara PDRI di Koto Tinggi.

Sementara untuk prospek kedepannya, Irwan Prayitno mengharapkan Pekerjaan mega proyek PDRI ini yang melibatkan lima kementerian, yakni Menkopolhukam, Kementerian Pertahanan, Sosial, Pekerjaan Umum, dan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan akan tetap berjalan pada tahun depan.

"Mudah-mudahan kita tetap mendapatkan bantuan dari pusat untuk melanjutkan pembangunan monumen PDRI sampai selesai," harapnya.


Wartawan : Relis/Hms-Sb
Editor : ranof

Tag :#Monumen bela negara#Kemenkopolhukam#Kemendiknas#Pdri di koto tinggi#Gubernur sumbar#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com