HOME PERISTIWA KOTA PADANG PANJANG

  • Jumat, 24 Mei 2024

Dampak Banjir Bandang, Kerusakan Jaringan Pipa Air Perumdam Tirta Serambi Cukup Besar

Tim dari BPPW bersama Dirut Adrial, saat survei kerusakan jaringan pipa yang rusak di Lubuk Mata Kucing.
Tim dari BPPW bersama Dirut Adrial, saat survei kerusakan jaringan pipa yang rusak di Lubuk Mata Kucing.

Dampak Banjir Bandang, Kerusakan Jaringan Pipa Air Perumdam Tirta Serambi Cukup Besar  

Pd.Panjang.(Minangsatu) - Setelah ditinjau  Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PUPR. Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) bersama Perumdam Air Minum Tirta Serambi Kota Padang Panjang dan PT Brantas Abipraya (kontraktor pelaksana), Kamis (23/4/2024) kemaren, melakukan survei teknis lapangan untuk mendata, serta merencanakan rehabilitasi infrastruktur air minum  Tirta Serambi mengalami kerusakan berat, pasca bencana alam banjir lahar dingin beberapa waktu lalu.

Sifat kegiatan ini tanggap darurat penanggulangan dampak terganggunya pelayanan air minum kepada masyarakat, maka pelaksanaannya akan dilaksanakan dengan sesegeranya.

“ Termasuk rencana  pemasangan jalur pipa baru dengan alternatif dari reservoir Bukit Surungan dikarenakan jalur pipa lama berisiko tinggi terhadap ancaman banjir dimasa depan,” kata Direktur Perumdam, Adrial A. Bakar, ST, Jumat (24/5/2024).

Dari hasil survey dilakukan, telah didapat data infrastruktur air minum yang mengalami kerusakan, dan dilanjutkan dengan rencana rehabilitasi dan rekonstruksinya (rehab rekon).

“ Kemarin, meliputi survei dan rencana rehab di sumber air Lubuk Mata Kucing (broncaptering dan pompa), Reservoir Bukit Surungan Baru, jaringan pipa transmisi ke Silaing Atas dan Silang Bawah serta rehabilitasi jembatan pipa Taweh,” terang Adrial.

Tim survey BPPW Sumbar menilai, dampak gangguan pelayanan air minum di Padang Panjang adalah yang terbesar, dan terluas dari semua daerah yang mengalami bencana banjir bandang.

“ Saat ini, akibat kerusakan pipa transmisi dari Lubuk Mata Kucing ke Silaing Atas dan Silaing Bawah, berdampak terhadap hampir 1.000 pelanggan atau hampir 4.000 jiwa,” jelas Adrial.

Akibat dari peristiwa ini distribusi air mati total, karena pipa putus dan hanyut dibawa banjir bandang dan tanah longsor. Tiga jalur pipa diameter 8 inci, 4 inci dan 3 inci mengalami kerusakan dengan panjang masing-masing 900 meter.

“ Kita berharap, pelaksanaan pengerjaan bisa dilakukan sesegera mungkin mengingat banyaknya pelanggan  mengalami gangguan pelayanan,” lanjut Adrial.

Upaya tanggap darurat dilakukan Perumdam dengan mengalirkan air melalui 4 unit mobil tangki, dan 8 unit hidran umum ke wilayah pelayanan  terdampak. Kemudian secara bertahap, sumber air ke wilayah pelayanan terdampak dialihkan ke sumber air Sungai Andok dan jaringan pipa Pasar Usang.

Pengalihan ini tidak bisa dilakukan serta merta, karena keterbatasan kapasitas debit. Sehingga harus dilakukan pergiliran agar pelanggan mendapat distribusi air setiap hari. Upaya ini sangat membantu karena pelanggan kembali mendapat pasokan air melalui jaringan perpipaan meskipun volumenya lebih sedikit.

Dalam masa tanggap darurat ini, kita berharap pelanggan bisa mendapatkan pasokan air setiap hari meskipun pipa yang rusak belum direhab. Kami juga terus berupaya siang malam agar pasokan air ini terjaga dengan berbagai cara. Seperti mengalihkan dari sumber air  Sungai Andok dan wilayah pelayanan Pasar Usang.

“ Meskipun begitu, kami juga mohon maaf kepada pelanggan karena dengan cara ini belum dapat mengembalikan pelayanan pulih 100 persen,” tandas Adrial.  


Wartawan : Asril Dt Pangulu Batuah
Editor : melatisan

Tag :#Dampak Banjir Bandang #Pipa Jaringan Air Bersih

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com